Salam Bikers,
Vario CW anda pasti sudah mengenal baik kendala buruk maupun sisi bagusnya. Penulis mempunyai jenis motor ini sebagai motor harian untuk bekerja, sisi buruknya adalah bunyi komstir ketika mengerem cukup keras, dan bunyi sokbreker depan jika kena polisi tidur dalam kecepatan tertentu serta bunyi bletak ketika starter elektrik.
Terlepas dari semua, si vario ini cukup berguna ketika digunakan mencari nafkah untuk pekerjaan menuju kantor dan pulang kerumah. Dan keunggulannya terletak di bagian CVT yg cukup tangguh serta. Sudah 50.000km motor tersebut setia menemani saya, sampai saat ini masih belum terdengar suara rantai keteng yang berbunyi, cukup lama sampai 6 tahun lamanya (berdasarkan pembelian September tahun 2008) masih belum turum mesin. Bahasan ini penulis membagikan pengalaman servis penggantian komponen yg tidak sampai menurunkan mesin (overhaul). Berikut beberapa komponen yang penulis yang akan dijabarkan.
1. Rumah Roller dan Roller

Silahkan klik gambar untuk perbesar

Silahkan klik gambar untuk diperbesar
Bagi yg suka modif pasti mengenal dan suka paham dan saya menggambarkan secukupnya saja. Pada Bagian ini dibentuk ulang sudut dipinggir ketika roller mulai menekan penutup rumah roller. dengan pengubahan tersebut membentuk kontur lebih halus tidak terlalu berbentuk U. Sudut dikoreksi hingga 5 derajat namun bagus untuk di putaran atas.
Roller pun tidak ketinggalan di ubah. Pernah mencoba 11 gram dirasa kurang, lalu diubah menjadi 10 gram juga tidak masih kurang. menggunakan 9 gram kerasa kurang enak diatas, maka kombinasi akhir didapat pada motor vario putih ini 9-11 gram. cukup agak jauh perbandingan tp ini paling enak digunakan. Ada contoh kasus berbeda dimana ada Vario merah (dirumah juga) menggunakan 10-11 gram malah enak. Untuk kasus ini tentatif karena perbedaan karakter mesin dalam hal setelannya.
2. Setel Klep
Untuk yang satu ini setelan klep di setting cukup rapat dibandingkan standarnya dengan klep in – out sebesar 10 – 10 sudah cukup. Karena sudah memenuhi kebutuhan jikala dikemacetan jakarta dan tidak terlalu berisik didekat klepnya.
3. Boks Saringan Udara

klik gambar untuk perbesar
Untuk komponen ini tadinya ingin menggunakan filter racing baik yang berkawat atau katun serat yang mudah dicuci, tetapi ada kenal oleh Om Doni yang dibuat versi modifikasi (custom made) dengan mengganti dengan kawat saringan kasa yang ukuran cukup kecil mendekati 0.3 mm. Dengan saringan model ini, meningkatkan jumlah asupan di awal hingga di atas. Namun belum sempat memotong corong karet yang menuju karburator karena masih standar pabrik. Berikutnya mungkin mencari komponen bekas, baru nanti dipendekkan agar lebih pendek jarak intake length tanpa ubahan manifold karburator. ( Untuk filter Versi jadi lihat artikel ini -> Filter_Udara_Beat_ESP )
4. Busi
Untuk ini penulis menggunakan 2 busi, Busi Vario 125 tipe CPR 9 dan Busi CS-1 dengan tipe CR8. Kalau memang susah mendapatkan CPR 9 menggunakan CPR 8 sudah cukup. Terkadang suka mengganti CR8 enak di putaran atas sedangkan CPR 9 enak di atas dan bawah. Namun hati-hati karena sempat penulis menggunakan busi ini cukup kering diruang pembakaran dikarenakan businya cukup panjang sehingga masuk ke dalam ruang bakar lebih jauh sedikit. Untuk jelasnya saya berikan gambar perbandingan CR8 dengan CPR 9.
Mengingat menggunakan spuyer Main Jet (105) dan Pilot Jet (35) yang standar terlihat diatas cukup kering jika sudah mencapai di kecepatan 90 km/jam, menyebabkan pembakaran terlalu kering. Sempat waktu pulang kerja lewat Patal Senayan menuju Simprug ketika lembur malam, motor sempat mogok. Karena kekeringan, terpaksa motor diparkir pinggir jalan yang cukup aman, menunggu 5 menit (beruntungnya piston tidak macet) di starter langsung menyala kembali. Berikut penampakan busi ketika dibuka sehabis sampai dirumah.

Ujung busi kering putih, sedangkan ulir busi basah oli karena ring piston sudah sedikit lemah (maklum 50.000km lebih belum turun mesin) tapi tidak menimbulkan asap putih di knalpot. Istilah anak motor, motor Honda selalu disebut oli naik ke ruang bakar ketika di pacu dalam kecepatan tinggi dan rpm yang menggantung.
5. Kampas rem aftermarket
Karena motor sudah lebih smooth (halus) dan lebih bertenaga dibandingkan sebelumnya, meski tidak banyak power dihasilkan namun torsi cukup meningkat.
Sayang penulis tidak menggunakan dyno untuk melihat besaran tenaga mesin. Namun sudah terasa berbeda dibandingkan dengan servis biasanya. Untuk itu dibutuhkan safety dalam pengereman, Penulis menggunakan produk Daytona – tipe kampas merah karena karakter empuk namun pakem. sudah lama menggunakan kampas ini selama 5 tahun. Jadi sangat baik utamanya ketika di bawa turing, masih menggigit dibandingkan kampas standar.
Itulah beberapa pengalaman penulis men-tuning motor ringan tanpa turun mesin. Untuk urusan mesin memang cukup tangguh, selama jangan sampai sistem pendingin radiator ada yang rusak seperti Thermostat mini (gejala ketika mesin sudah panas suka mati). Karena sistem pendingin radiator Vario mirip seperti mobil. Dan juga selama penggantian oli yang teratur dapat membuat awet mesin motor selama penggantian tidak mengubah-ubah merek, kekentalan dan sampai kurang/lebih volume oli.
Semoga bermanfaat
Special Thanks To :
– Bro Nde, Om Doni dan Daytona
mantaf.. salam 1 aspal
LikeLike
Salam 1 aspal juga bro
LikeLike
Pingback: AFTERMARKET FILTER UDARA HONDA BEAT FI ESP | Suka Motor
Joss, informatif sekali.
Btw kampas rem Daytona berapaan om? Hehe
LikeLike
dapat 50rb-an om di daytona ciledug sebelum puri beta, samping dealer kawasaki persis
LikeLike
Bro,saya udah ganti per cvt pake 1500 rpm,roller 11g,busi cs1,open filter karbu.. tapi kok masih ga dapet tarikan awal atau akhir ya? Boleh lah sharing2 sesama vario cw bro hehe..
LikeLike
Per cvt original om, open filter box nya dibuka apa ga pake filter?
LikeLike
Sekarang masih pake busi nongol(projected) ?
Klep/piston aman gak om? Secara busi bawaan vario karbu itu mendem(non projected).
Takut nabrak klep/piston kalo pake yg nonjol
LikeLike
Motor sudah ga ada disaya om dibeli sama saudara, cuma terakhir saya gunain sampai buat turing aman om, asal ga ubah kompresi baik di papas head maupun piston jenong
LikeLike